A. Ilustrasi Pelaksanaan Identifikasi
PDBK di SLB pada umumnya sudah teridentifikasi kekhususannya. Artinya guru mengetahui dan meyakini bahwa peserta didiknya memiliki kekhususan tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, atau autis. Namun guru belum mengidentifikasi keempat fungsi areanya; apakah PDBK tersebut juga memiliki hambatan padaarea belajar, sosial emosi, komunikasi, dan neuromotornya. Untuk itu guru melakukan identifikasi tahap berikutnya.
Misalnya, Andri adalah PDBK kelas X yang diidentifikasi pada tahap pertamamemiliki kekhususan tunarungu. Guru melakukan identifikasi tahap kedua untuk mengetahui kondisi keempat fungsi area Andri.Instrumen identifikasi yang dibuat oleh guru dapat mengacu pada kompetensi dasar kelas X tunarungu. Jika berdasarkan instrumen tersebut Andri teridentifikasi memiliki hambatan dalam komunikasi dan mata pelajaran yang terkait dengan kemampuan berbahasanya, seperti mata pelajaran Bahasa Indonesia, Pendidikan Pancasila dan kewarga-negaraan, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Ilmu Pengetahuan Sosial, maka guru harus mengatasi hambatan komunikasi tersebut dengan memberikan akselerasi dalam penguasaan bahasa.
Misalnya, Andri adalah PDBK kelas X yang diidentifikasi pada tahap pertamamemiliki kekhususan tunarungu. Guru melakukan identifikasi tahap kedua untuk mengetahui kondisi keempat fungsi area Andri.Instrumen identifikasi yang dibuat oleh guru dapat mengacu pada kompetensi dasar kelas X tunarungu. Jika berdasarkan instrumen tersebut Andri teridentifikasi memiliki hambatan dalam komunikasi dan mata pelajaran yang terkait dengan kemampuan berbahasanya, seperti mata pelajaran Bahasa Indonesia, Pendidikan Pancasila dan kewarga-negaraan, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Ilmu Pengetahuan Sosial, maka guru harus mengatasi hambatan komunikasi tersebut dengan memberikan akselerasi dalam penguasaan bahasa.
Berikut merupakan contoh instrumen yang bisa dipakai untuk mengidentifiksi.
1. Instrumen Identifikasi pada Area Belajar
No
|
Gejala yang dapat diamati
|
Penilaian
|
||
M
|
MB
|
TM
|
||
1
|
Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan
|
|||
a.
Menyadari
nilai-nilai dalam sistem pemerintah sesuai dengan Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
|
||||
b.
Menghargai nilai-nilai fungsional lembaga-lembaga Negara sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
|
||||
c. Mensyukuri nilai-nilai yang membentuk
komitmen integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
|
||||
d. Menghayati nilai-nilai pentingnya wawasan nusantara dalam konteks Negara
Kesatuan Republik Indonesia
|
||||
e.
Mengamalkan nilai-nilai dalam sistem pemerintah sesuai dengan Pancasila dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara
|
||||
f.
Menyetujui nilai-nilai
tentang hubungan struktural dan
fungsional pemerintahan pusat dan daerah menurut Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
|
||||
g.
Mengamalkan nilai-nilai yang membentuk komitmen integrasi
nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
|
||||
h. Menghargai
pentingnya wawasan nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia
|
||||
i.
Menganalisis sistem pemerintah
negara sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
|
||||
j.
Menelaah kewenangan lembaga-lembaga
Negara menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
|
||||
k. Memprediksi faktor-faktor pembentuk integrasi nasiona dalam bingkai Bhineka Tunggal
Ika
|
||||
l.
Mengevaluasi arti pentingnya Wawasan Nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Republik
Indonesia
|
||||
m. Menyaji hasil keputusan bersama tentang perbedaan pandangan terkait sistem pemerintah negara
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
|
||||
n. Mempresentasikan
kewenangan lembaga-lembaga Negara menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
|
||||
o. Menyajikan hasil
analisis tentang faktor-faktor pembentuk integrasi nasional dalam bingkai
Bhineka Tunggal Ika
|
||||
p. Memaparkan hasil keputusan bersama terkait arti
pentingnya Wawasan Nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Republik
Indonesia
|
||||
2
|
Bahasa Indonesia
|
|||
a.
Memahami isi teks iklan sederhana dengan memperhatikanaspek kebahasaan
|
||||
b. Membandingkan teks
iklan sederhana dengan memperhatikan
kebahasaan
|
||||
c. Mengidentifikasi
teks iklansederhana dengan memperhatikan
aspek kebahasaan
|
||||
d. Memahami isi teks
pantun dan syair sederhana dengan memperhatikanaspek kebahasaan
|
||||
e. Membandingkan teks
pantun dan syair sederhana
|
||||
f.
Mengidentifikasi teks pantun atau syairsederhana
|
||||
g. Memahami isi teks
narasi sederhana dengan memperhatikanaspek kebahasaan
|
||||
h. Membandingkan teks
narasi sederhana dengan memperhatikan aspek kebahasaan
|
||||
i.
Mengidentifikasi teks narasi sederhana dengan memperhatikan aspek kebahasaan
|
||||
j.
Menguraikan makna teks
iklansederhana dengan memperhatikan aspek kebahasaan
|
||||
k. Menyimpulkan teks
iklan sederhana dengan memperhatikan aspek kebahasaan
|
||||
l.
Menyusun teks cerita iklan sederhana dengan memperhatikan aspek
kebahasaan
|
||||
m. Menguraikan makna teks pantun dan syair sederhana
|
||||
n. Menyimpulkan teks
pantun dan syair sederhana
|
||||
o. Menyusun teks
cerita pantun atau syair sederhana
|
||||
p. Menguraikan makna teks narasi sederhana dengan
memperhatikan aspek kebahasaan
|
||||
q. Menyimpulkan teks
narasi sederhana dengan memperhatikan aspek kebahasaan
|
||||
r.
Menyusun teks cerita narasi sederhana dengan memperhatikan aspek
kebahasaan
|
||||
3
|
Matematika
|
|||
a. Memahami hubungan antar satuan kuantitas dalam kehidupan sehari-hari
(rim, lusin, kodi)
|
||||
b.
Menemukan rumus keliling dan luas lingkaran
melalui suatu percobaan
|
||||
c.
Memahami cara mengukur besar sudut memakai busur derajat
|
||||
d.
Memahami arti rata-rata, median dan modus dari sekumpulan data
|
||||
e. Memahami konsep frekuensi relatif melalui percobaan dan tabel
|
||||
f.
Menentukan hubungan antar satuan kuantitas dalam kehidupan nyata (rim,
lusin, kodi)
|
||||
g. Menggunakan rumus keliling dan luas lingkaran melalui suatu percobaan
untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari
|
||||
h. Mengukur besar
sudut menggunakan busur derajat dan mengidentifikasi jenis sudutnya
|
||||
i.
Menghitung nilai rata-rata, median dan modus dari sekumpulan data dlm
permasalahan kehidupan nyata
|
||||
j.
Menghitung frekuensi relatif dari suatu percobaan dan data dalam tabel
frekuensi
|
||||
4.
|
Ilmu Pengetahuan Alam
|
|||
a.
Menelaah rangkaian listrik sederhana dan sifat
magnet serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
|
||||
b.
Mendeskripsikan
siklus air dan dampaknya pada peristiwa di bumi serta kelangsungan mahluk
hidup
|
||||
c.
Mengidentifikasi
rantai makanan pada ekosistem di lingkungan sekitar
|
||||
d.
Menelaah
dampak polusi terhadap perubahan lingkungan dan kesehatan
|
||||
e.
Membuat
elektromagnetik sederhana dan menggunakannya untuk mendeteksi benda-benda
yang ditarik oleh magnet
|
||||
f.
Membuat
bagan tentang siklus air dan dampaknya pada peristiwa di bumi serta
kelangsungan makhluk hidup
|
||||
g.
Menyajikan
hasil identifikasi tentang rantai makanan dan jejaring makanan dari makhluk
hidup di lingkungan sekitar yang terdiri dari karnivora, herbivora, dan
omnivora
|
||||
h.
Membuat
rangkuman masalah lingkungan yang berkaitan dengan kesehatan yang disebabkan
oleh polusi
|
||||
5.
|
Ilmu Pengetahuan Sosial
|
|||
a.
Memahami aktivitas manusia dalam aspek keruangan
dan waktu, konektivitas antar ruang, perubahan dan keberlanjutannya pada
aspek sosial, ekonomi, budaya, dan pendidikan dalam lingkup lokal
|
||||
b. Memahami aktivitas manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di
sekitarnya dalam bidang ekonomi
(lingkup lokal)
|
||||
c. Menjelaskan aktivitas manusia,
perubahan dan keberlanjutannya pada masa praaksara, Hindu Buddha, dan Islam
|
||||
d.
Memahami kehidupan manusia dalam kelembagaan
sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya di masyarakat sekitar (lokal)
|
||||
e. Memahami aktivitas manusia dalam dinamika
interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi
|
||||
f.
Menyajikan hasil telaah
aktivitas manusia dalam aspek keruangan dan waktu, konektivitas antar ruang, perubahan
dan keberlanjutannya pada aspek sosial, ekonomi, budaya, dan pendidikan dalam
lingkup lokal
|
||||
g.
Menyajikan
hasil telaah tentang aktivitas manusia dalam hubungannya dengan kondisi
geografis di sekitarnya dalam bidang ekonomi (lingkup lokal)
|
||||
h.
Menyajikan
hasil telaah tentang aktivitas manusia, perubahan dan keberlanjutannya pada
masa praaksara, Hindu Buddha, dan Islam
|
||||
i.
Menyajikan
hasil diskusi alternatif tindakan
nyata dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan kehidupan manusia dalam kelembagaan sosial,
ekonomi, pendidikan, dan budaya di masyarakat sekitar
|
||||
j.
Menyajikan hasil pengamatan
tentang aktivitas manusia
dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi
|
Keterangan:
M :
Mampu
MB : Mampu
dengan bimbingan
TM : Tidak
mampu
PDBK diklasifikasikan memiliki hambatan :
o
Ringan = jika
menunjukkan ketidakmampuan pada rentang 25 – 49%
o
Sedang = jika
menunjukkan ketidakmampuan pada rentang 50 – 74%
o
Berat = jika
menunjukkan ketidakmampuan ≧ 75%
2. Instrumen
Identifikasi pada Area Sosial Emosi
No
|
Gejala yang
diamati
|
Penilaian
|
|
Ya
|
Tidak
|
||
1
|
Tidak mau mengikuti aturan yang ditetapkan
|
||
2
|
Terkesan berperilaku tidak sopan
|
||
3
|
Sering mengeluarkan kata-kata yang kasar/kotor
|
||
4
|
Sering marah tanpa sebab
|
||
5
|
Sering bertindak ceroboh
|
||
6
|
Sering menyalahkan orang lain dan tidak
mengakui kesalahannya
|
||
7
|
Sering berbohong
|
||
8
|
Sering berkelahi, memukul dan menyerang orang
lain tanpa sebab
|
||
9
|
Tidak dapat menjalin kerjasama dengan orang
lain
|
||
10
|
Sering menyakiti diri sendiri
|
||
11
|
Sering menyendiri, melamun, dan mudah menangis
tanpa sebab
|
||
12
|
Tidak peka terhadap lingkungan
|
||
13
|
Egois dan ingin menang sendiri
|
No
|
Gejala yang
diamati
|
Penilaian
|
|
Ya
|
Tidak
|
||
1
|
Tidak mau mengikuti aturan yang ditetapkan
|
||
2
|
Terkesan berperilaku tidak sopan
|
||
3
|
Sering mengeluarkan kata-kata yang kasar/kotor
|
||
4
|
Sering marah tanpa sebab
|
||
5
|
Sering bertindak ceroboh
|
||
6
|
Sering menyalahkan orang lain dan tidak
mengakui kesalahannya
|
||
7
|
Sering berbohong
|
||
8
|
Sering berkelahi, memukul dan menyerang orang
lain tanpa sebab
|
||
9
|
Tidak dapat menjalin kerjasama dengan orang
lain
|
||
10
|
Sering menyakiti diri sendiri
|
||
11
|
Sering menyendiri, melamun, dan mudah menangis
tanpa sebab
|
||
12
|
Tidak peka terhadap lingkungan
|
||
13
|
Egois dan ingin menang sendiri
|
Keterangan:
PDBK diklasifikasikan memiliki hambatan :
o Ringan = jika memperoleh jawaban “Ya” pada rentang 25 – 49%
o Sedang = jika memperoleh jawaban “Ya”pada rentang 50 – 74%
o Berat = jika jika memperoleh jawaban “Ya” ≧ 75%
3. Instrumen
Identifikasi pada Area Komunikasi
No
|
Gejala yang dapat diamati
|
Penilaian
|
||
M
|
MB
|
TM
|
||
1
|
Bahasa Reseptif
|
|||
a.
Memahami pertanyaan sederhana seputar diri sendiri dan keluarga yang
disampaikan secara lisan
|
||||
b.
Memahami pertanyaan sederhana seputar diri sendiri dan keluarga yang
disampaikan secara tertulis
|
||||
c. Memahami perintah
sederhana seputar ekgiatan sehari-hari yang disampaikan secara lisan
|
||||
d. Memahami perintah
sederhana seputar ekgiatan sehari-hari yang disampaikan secara tertulis
|
||||
e.
Dapat memeragakan dengan gesti/isyarat kegiatan
yang tertulis dalam sebuah bacaan
|
||||
f.
Dapatmembaca teks bacaan sederhana tanpa dieja
|
||||
2
|
Bahasa Ekspresif
|
|||
a.
Mengajukan pertanyaan sederhana seputar diri
sendiri dan keluarga secara lisan
|
||||
b.
Mengajukan pertanyaan sederhana seputar diri
sendiri dan keluarga secara tertulis dengan struktur yang benar
|
||||
c.
Meminta pertolongan/mengungkapkan perintah
sederhana secara lisan
|
||||
d.
Meminta pertolongan/mengungkapkan perintah
sederhana secara tertulis
|
||||
e.
Mendeskripsikan kegiatan yang diperlihatkan
dalam bentuk gambar
|
||||
f.
Menceritakan kembali isi bacaan dengan kalimat
sendiri
|
||||
g.
Memberikan respon
terhadap suatu kondisi, misalnya mengucapkan terima kasih jika diberi sesuatu,
meminta maaf jika melakukan kesalahan atau mengomentari suatu peristiwa
|
||||
3
|
Produksi Bunyi Bahasa/Suara
|
|||
a.
Memproduksi fonem
dan kata dengan jelas
|
||||
b.
Memproduksi suara
secara wajar
|
Keterangan:
M : Mampu
MB : Mampu dengan bimbingan
TM : Tidak mampu
PDBK diklasifikasikan memiliki hambatan :
o Ringan = jika menunjukkan ketidakmampuan pada rentang 25 – 49%
o Sedang = jika menunjukkan ketidakmampuan pada rentang 50 – 74%
o Berat = jika menunjukkan ketidakmampuan ≧ 75%
4. Instrumen
Identifikasi pada Area Neuromotor
No
|
Gejala yang
diamati
|
Penilaian
|
|
Ya
|
Tidak
|
||
1
|
Anggota-anggota gerak
kaku/lemah/lumpuh.
|
||
2
|
Kesulitan dalam gerakan-gerakan: kaku/tidak
lentur/tidak terkendali
|
||
3
|
Ada bagian-bagian anggota gerak yang tidak lengkap/sempurna/lebih kecil
dari biasa
|
||
4
|
Ada ketidak lengkapan pada alat gerak
|
||
5
|
Jari-jari tangan kaku dan
tidak dapat menggenggam
|
||
6
|
Kesulitan waktu berdiri,
berjalan ataududuk dan menunjukan sikap tubuh yang tidak normal (kurang
keseimbangan)
|
||
7
|
Gerakan-gerakan hiperaktif/tidak
dapat tenang
|
||
8
|
Kurang memiliki kemampuan
untuk berpindah tempat (locomosi)
|
Keterangan:
PDBK diklasifikasikan memiliki hambatan :
o Ringan = jika memperoleh jawaban “Ya” pada rentang 25 – 49%
o Sedang = jika memperoleh jawaban “Ya”pada rentang 50 – 74%
o Berat = jika jika memperoleh jawaban “Ya” ≧ 75%
Berdasarkan hasil identifikasi dapat digambarkan kondisi (profil) Andri pada tabel sebagai berikut.
Rekapitulasi Hambatan yang Dihadapi PDBK
No
|
Nama
|
Kondisi Hambatan Pada Fungsi Area
|
|||||||||||
Belajar
|
Komuni-kasi
|
Sosial emosi
|
Neuro-motor
|
||||||||||
R
|
S
|
B
|
R
|
S
|
B
|
R
|
S
|
B
|
R
|
S
|
B
|
||
1
|
Andri Safari
|
-
|
a
|
-
|
-
|
-
|
a
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
2
|
Burhanuddin
|
||||||||||||
3
|
Candra Kirana
|
Berdasarkan tabel diatas, maka profil Andri dapat digambarkan sebagai berikut: Andri mengalami hambatan pada area belajar khususnya pada mata pelajaran yang terkait dengan kemampuan berbahasa. Hal ini ditunjukkan oleh nilai rapor yang rendah pada mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, IPA, dan IPS. Sementara pada mata pelajaran Matematika justru menunjukkan kemampuan di atas rata-rata.
Berdasarkan hasil identifikasi itu, diketahui bahwa Andri memiliki hambatan pada taraf berat dalam komunikasi dan hambatan pada taraf sedang dalam area belajarkhususnya pada mata pelajaran yang terkait dengan komunikasi dan bahasa, seperti mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, IPA, dan IPS.
1.Rekomendasi
Hasil anailis sementara masalah yang dihadapi Andri diduga kuat terkait dengan masalah komunikasi. Oleh karena itu Andri masih membutuhkan layanan program kebutuhan khusus berupa Pengembangan Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama (PKPBI) meskipun Andri sudah di SMALB.Selain ituAndri juga dirujuk untuk mengikuti terapi wicara untuk mempercepat perolehan/ peningkatan kemampuan komunikasinya.
Berdasarkan hasil identifikasi itu, diketahui bahwa Andri memiliki hambatan pada taraf berat dalam komunikasi dan hambatan pada taraf sedang dalam area belajarkhususnya pada mata pelajaran yang terkait dengan komunikasi dan bahasa, seperti mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, IPA, dan IPS.
1.Rekomendasi
Hasil anailis sementara masalah yang dihadapi Andri diduga kuat terkait dengan masalah komunikasi. Oleh karena itu Andri masih membutuhkan layanan program kebutuhan khusus berupa Pengembangan Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama (PKPBI) meskipun Andri sudah di SMALB.Selain ituAndri juga dirujuk untuk mengikuti terapi wicara untuk mempercepat perolehan/ peningkatan kemampuan komunikasinya.
A.
Ilustrasi
Pelaksanaan Asesmen
Dari hasil identifikasi tersebut, guru kemudian melakukan asesmen untuk mengetahui kekuatan (apa yang sudah dikuasai) dan kelemahannya (apa yang belum dikuasai). Hasil identifikasi pada area belajar menjadi garapan asesmen akademik, sedangkan hasil identifikasi pada area sosial emosi, komunikasi, dan neuromotor menjadi garapan asesmen non akademik (perkembangan). Hasil asesmen pada area belajar dijadikan dasar oleh guru untuk menyusun perencanaan perangkat pembelajaran. Dengan demikian materi-materi yang disajikan diharapkan sesuai dengan kondisi/profilPDBK.
Hal yang harus dilakukan guru sebelum melakukan asesmen adalah menyusun instrumen asesmen. Penyusunan instrumen asesmen pada area belajar dapat mengacu pada KD yang tersedia sesuai kelas. KD tersebut kemudian dikembangkan menjadi indikator dan untuk mengukur indikator tersebut disediakan sejumlah pertanyaan/pernyataan yang dapat menjaring kondisi (profil) PDBK yang sesungguhnya. Indikator yang dikembangkan merentang dari yang paling sulit (acuan maksimal) sampai hal yang paling mudah (acuan minimal). Hal ini dilakukan agar diketahui kompetensi yang sudah dikuasai PDBK tersebut.
Jika sudah diketahui kekuatan dan kelemahan PDBK dalam mata pelajaran tertentu, maka guru menentukan kebutuhan pembelajarannya. Berikut disajikan contoh instrumen asesmen mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Hal yang harus dilakukan guru sebelum melakukan asesmen adalah menyusun instrumen asesmen. Penyusunan instrumen asesmen pada area belajar dapat mengacu pada KD yang tersedia sesuai kelas. KD tersebut kemudian dikembangkan menjadi indikator dan untuk mengukur indikator tersebut disediakan sejumlah pertanyaan/pernyataan yang dapat menjaring kondisi (profil) PDBK yang sesungguhnya. Indikator yang dikembangkan merentang dari yang paling sulit (acuan maksimal) sampai hal yang paling mudah (acuan minimal). Hal ini dilakukan agar diketahui kompetensi yang sudah dikuasai PDBK tersebut.
Jika sudah diketahui kekuatan dan kelemahan PDBK dalam mata pelajaran tertentu, maka guru menentukan kebutuhan pembelajarannya. Berikut disajikan contoh instrumen asesmen mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
0 komentar:
Posting Komentar